Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu adalah salah seorang sahabat nabi yang patut kita contoh hidupnya. Ia dikenal sebagai seorang sahabat yang paling banyak memegang rahasia nabi. Selain itu, dia juga adalah sahabat yang paling banyak mengetahui tentang (fitnah-fitnah apa saja yang terjadi di) masa depan. Tentu saja, informasi itu ia dapatkan dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga ini juga adalah pesan dari nabi
Dalam riwayat, ia berkata bahwa di masa depan akan terjadi fitnah-fitnah begini dan begitu tentang Islam. Sala satu dari nasehat atau wasiat itu berkaitan dengan bahayanya bid’ah. Ia berkata dalam sebuah riwayat yang shahih:
Suatu hari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu pernah mengambil satu batu besar yang terpecah menjadi dua dan beliau memegang kedua batu itu masing-masing dengan tangan kanan dan kirinya. Beliau kemudian mempertemukan kedua pecahan batu itu tepat pada sisi yang pecah, sehingga nampaklah ada celah-celah dan tampaklah satu titik cahaya yang sangat kecil. Beliau kemudian berkata:
“apakah kalian melihat cahaya yang ada di celah antara dua batu ini?”
Para tabi’in yang menyertai beliau kemudian berkata “tentulah wahai Abu Abdillah (Ayahnya Abdullah), kami hanya melihat sedikit cahaya di antara keduanya”.
Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu kemudian berkata:
“demi zat yang jiwaku ada di tangannya (Allah), bid’ah-bid’ah akan bermunculan sehingga yang terlihat dari kebenaran hanya seperti cahaya yang ada di antara kedua batu ini. Demi Allah, bid’ah-bid’ah akan menyebar, sampai-sampai jika sebagian dari bid’ah-bid’ah itu di tinggalkan, orang-orang akan berkata ‘sunnah telah ditinggalkan'”.
Dari nasehat yang disampaikan oleh Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu diatas, maka kita tentu menyadari, bahwa zaman sekarang ini adalah zaman yang dimaksud oleh Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu anhu, karena sekarang adalah zaman dimana kita bisa menemukan banyak perkara agama yang di tambah-tambahi, seperti yasinan, tahlilan, syukuran, kenduri, wiridan, peringatan maulid dan isra’ mi’raz, dsb. Sementara sunnah sudah mulai di tinggalkan.
Selain itu, saat seseorang menasehati orang lain untuk tidak melakukan perkara bid’ah, maka orang yang menasehati itu akan di cerca, dimusuhi, di marahi, di jauhi dsb. Naudzubillahiminzalik.