Kebanyakan orang Hindu menyembah tuhan mereka dengan mewakilkannya pada patung. Dalam Islam tentu saja ini adalah hal yang dilarang, karena tuhan adalah maha Esa. Namun tidak demikian bagi mereka yang memiliki keyakinan Hindu.
Menurut pandid-pandid kalian, patung atau berhala digunakan bagi mereka yang berada pada level yang masih rendah imannya sehingga tidak bisa konsentrasi atau khusyuk saat beribadah. Patung berhala digunakan sebagai media. Sekarang saya tanya, apakah kamu lebih mengikuti kitabmu atau pandidmu?
Bagi kamu orang yang beragama Hindu, apakah kamu pernah membaca Svetasvatara Upanishad 4:19 dan Yajurveda 32:3?
“na tasya pratima asti”
Artinya: “Bagi tuhan tidak ada pratima
“Pratima” adalah bahasa sanskerta yang artinya “gambar, foto, lukisan, dan juga patung”.
Jika patung kalian gunakan hanya untuk umat yang masih rendah level imannya, untuk membantu kalian fokus atau konsentrasi dan lebih khusyuk dalam beribadah, maka kami sebagai muslim sudah berada pada level yang lebih tinggi karena kami beribadah tanpa perlu “pratima”.
Jadi saya tanya sekali lagi, apakah kalian mengikut kitab kalian atau para pandid?
Jika kamu mengikuti kitabmu, shruti Wedha dan Upanishad, maka bagaimana jika saya katakan bahwa dalam kitabmu terdapat nubuat nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Diantaranya Bhavishya Purana, Parva 3, Khand 3, Adhyay 3, Shloka 5-8, Shloka 10-27. Juga di Atarva Veda, kitab 20, himm 127, ayat 1-13.
Namun lebih detilnya bisa ditemukan pada Kalki Purana bab 2, ayat 5,7,8,9,11,15, disana dikatakan bahwa “avatar terakhir dan penutup akan tiba. Nama ayahnya adalah “Vishnu Yash” yang artinya “Hamba Tuhan”. Kata “Hamba Tuhan” dalam bahasa Arab adalah “Abdullah”, dan nama ayah nabi Muhammad Shallallahu ‘allaihi wa sallam adalah “Abdullah”.
Juga disebutkan disana bahwa nama ibu avatar itu adalah “Sumati” yang artinya “Ketenangan, kedamaian”, yang dalam bahasa arab di translasikan menjadi “Aminah”. Dan nama ibu nabi Muhammad Shallallahu ‘allaihi wa sallam adalah “Aminah”.
Disebutkan pula disana bahwa Avatar terakhir itu akan lahir di desa “Shambala” yang artinya “kedamaian”, dan nabi Muhammad Shallallahu ‘allaihi wa sallam lahir di kota “kedamaian” yaitu “Mekah”.
Dan disebutkan pula bahwa avatar itu akan lahir dari keturunan / keluarga kepala dari suku di desa itu. Dan dari sejarah kita mengetahui bahwa nabi Muhammad Shallallahu ‘allaihi wa sallam lahir dari suku utama di kota Mekah yaitu Quraish.
Disebutkan pula bahwa ia akan menjadi utusan tuhan untuk seluruh umat manusia. Dan kita tahu bahwa Allah berfirman di Al-quran dalam QS Al-Anbiya: 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
– QS Al-Anbiya: 107
Juga sangat detail disebutkan bahwa avatar terakhir akan menerima wahyu di malam hari di sebuah gua, dan kami umat muslim mengetahui dari sejarahnya bahwa nabi Muhammad menerima wahyu di malam hari di gua Hiro.
Turut dikatakan avatar terakhir akan bermigrasi ke utara dan kembali lagi ke desanya, dan kami umat muslim mengetahui bahwa nabi kami hijrah dari desanya Mekah ke Madinah, dan kembali lagi ke Mekah dalam pembebasan kota Mekah.
Juga disebutkan, Avatar terakhir akan didampingi oleh empat orang yang menjadi sahabat dekatnya, dan nabi kami Muhammad Shallallahu ‘allaihi wa sallam memang memiliki empat orang sahabat utama yang disebut “Khulafaur Rasyidin” yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Jadi, kamu mungkin tidak sadar atau bahkan tidak mengetahuinya, maka sekarang buka kitabmu, dan temukan bahwa sebenarnya Avatar terakhir telah datang sekitar 1400 tahun yang lalu bernama Muhammad bin Abdullah (nama lainnya adalah Ahmad) yang dijuluki Al Amin (yang terpercaya), dan ia adalah avatar / nabi terakhir dan penutup yang membawa kitab suci Al-quran.