Assunnah.ID

Media beramal jariyah dengan dakwah sunnah

Jangan Mencari Ulama Pendakwah yang Terlalu Pandai Melucu & Sering Membuat Tertawa

Posted on

Mencari ulama atau ustadz untuk menjadi penceramah itu jangan yang pandai melucu atau bisa melawak dan bisa membuat jamaah tertawa, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, (terlalu banyak) ketawa bisa mematikan hati. Melucu sedikit boleh lah, buat menghilangkan rasa ngantuk para jamaah, tapi kalau sepanjang dakwah selalu tertawa bagaimana?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa nasihat kepada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, di antara nasihat tersebut adalah perkataan beliau:

 وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.

Artinya:
Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.”

– HR At-Tirmidzi no. 2305

Tentu saja, bukan berarti tertawa adalah hal yang haram hukumnya. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati kita untuk jangan terlalu banyak tertawa. Seperti dalam sabda beliau di atas, bahwa “tertawa akan mematikan hati”, maka jika seorang ustadz/ulama terlalu banyak melucu dalam dakwahnya untuk menghibur dan membuat jamaah tertawa, maka ilmu yang disampaikan kepada jamaah tak akan sampai kepada mereka karena hati mereka telah mati duluan karena tertawa.

Perlu diketahui bahwa dalam berdakwah, tujuan utamanya adalah agar para jamaah menerima ilmu yang kita sampaikan. Namun membuat mereka tertawa secara berlebihan sampai terbahak-bahak, dampaknya justru akan berakibat sebaliknya yaitu ilmu tak akan sampai kepada jamaah karena hati mereka akan mati selama dakwah berlangsung.

Melucu dalam dakwah juga beresiko mendekatkan kita pada kekafiran, terutama jika seorang ulama menggunakan ayat-ayat Allah subhanahu wa ta’ala dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bahan tawaan, candaan, guyonan dan lelucon, sesuai dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam At-Taubah:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ ﴿٦٥﴾ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

Artinya:
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.

– At-Taubah/9:65-66

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Leave a Reply

Your email address will not be published.*
*
*