Assunnah.ID

Media beramal jariyah dengan dakwah sunnah

Siapakah Para Penghuni Surga Itu?

Posted on

Umat YAHUDI terpecah 71 golongan
Umat Nasrani terpecah 72 golongan
Umatku MUSLIM terpecah 73 golongan

SEMUANYA DI NERAKA
(muslim ke neraka dulu baru ke surga)

KECUALI SATU
Kata rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam…

Sahabat nabi Radhiyallahuanhu azmain bertanya “siapa itu ya Rasulullah?”

“MEREKA YG BERPEGANG PADA SUNNAH KU DAN SUNNAH KHULAFA’UR RASYIDIN YANG MEREKA TELAH DIBERI PETUNJUK”

Jadi, melalui hadits di atas tahulah kita siapa-siapa yang akan menjadi para ahli surga. Termasuk jadi tahulah kita bagaimana cara memasuki surganya Allah subhanahu wa ta’ala, yakni dengan mengikuti apa yang di firmankan oleh Allah subbhanahu wa ta’ala dan di sabdakan Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, yang masing-masing keduanya bisa kita dapatkan dari Al-quran dan hadits.

Hadits di atas sendiri, diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh Imam Ahli Hadits dari 14 (empat belas) orang Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu:

1. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
2. Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu.
3. ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma.
4. ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
5. Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu.
6. ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
7. Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma.
8. Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu.
9. Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu.
10 Watsilah bin Asqa’ radhiyallahu ‘anhu.
11. ‘Amr bin ‘Auf al-Muzani radhiyallahu ‘anhu.
12. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
13. Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu.
14. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

Semuanya memiliki bunyi yang kurang lebih mirip, dan bisa kamu temukan dalam hadits-hadits oleh:

  • Abu Dawud, Kitab as-Sunnah, I-Bab Syarhus Sunnah no. 4596, dan lafazh hadits di atas adalah lafazh Abu Dawud.
  • At-Tirmidzi, Kitabul Iman, 18-Bab Maa Jaa-a fiftiraaqi Haadzihil Ummah, no. 2778 dan ia berkata: “Hadits ini hasan shahih.” (Lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi VII/397-398.)
  • Ibnu Majah, 36-Kitabul Fitan, 17-Bab Iftiraaqil Umam, no. 3991.
  • Imam Ahmad, dalam kitab Musnad II/332, tanpa menyebutkan kata “Nashara.”
  • Al-Hakim, dalam kitabnya al-Mustadrak, Kitabul Iman I/6, dan ia berkata: “Hadits ini banyak sanadnya, dan berbicara tentang masalah pokok agama.”
  • Ibnu Hibban, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Mawaariduzh Zhamaan, 31-Kitabul Fitan, 4-Bab Iftiraqil Ummah, hal. 454, no. 1834.
  • Abu Ya’la al-Maushiliy, dalam kitabnya al-Musnad: Musnad Abu Hurairah, no. 5884 (cet. Daarul Kutub Ilmiyyah, Beirut).
  • Ibnu Abi ‘Ashim, dalam kitabnya as-Sunnah, 19-Bab Fii ma Akhbara bihin Nabiyyu -Shallallaahu ‘alaihi wa sallam- anna Ummatahu Sataftariqu, I/33, no. 66.
  • Ibnu Baththah, dalam kitab Ibanatul Kubra: Bab Dzikri Iftiraaqil Umam fii Diiniha, wa ‘ala kam Taftariqul Ummah? I/374-375 no. 273 tahqiq Ridha Na’san Mu’thi.
  • Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari’ah: Bab Dzikri Iftiraqil Umam fii Diinihi, I/306 no. 22, tahqiq Dr. ‘Abdullah bin ‘Umar bin Sulaiman ad-Damiiji.
  • Abu Dawud, Kitabus Sunnah Bab Syarhus Sunnah no. 4597, dan lafazh hadits di atas adalah dari lafazh-nya.
  • Ad-Darimi, dalam kitab Sunan-nya (II/241) Bab fii Iftiraqi Hadzihil Ummah.
  • Imam Ahmad, dalam Musnad-nya (IV/102).
  • Al-Hakim, dalam kitab al-Mustadrak (I/128).
  • Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari’ah (I/314-315 no. 29).
  • Ibnu Abi ‘Ashim, dalam Kitabus Sunnah, (I/7) no. 1-2.
  • Ibnu Baththah, dalam kitab al-Ibaanah ‘an Syari’atil Firqah an-Najiyah (I/371) no. 268, tahqiq Ridha Na’san Mu’thi, cet.II Darur Rayah 1415 H.
  • Al-Lalikaa-iy, dalam kitab Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunah wal Jama’ah (I/113-114) no. 150, tahqiq Dr. Ahmad bin Sa’id bin Hamdan al-Ghaamidi, cet. Daar Thay-yibah th. 1418 H.
  • Al-Ashbahani, dalam kitab al-Hujjah fii Bayanil Mahajjah pasal Fii Dzikril Ahwa’ al-Madzmumah al-Qismul Awwal I/107 no. 16.
  • Ibnu Majah, dalam kitab Sunan-nya Kitabul Fitan bab Iftiraaqil Umam no. 3992.
  • Ibnu Abi ‘Ashim, dalam kitab as-Sunnah I/32 no. 63.
  • Al-Lalikaa-i, dalam kitab Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunah wal Jama’ah I/113 no. 149.

Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan yang berada diatas sunnah Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin, dan terjauh dari golongan ahli neraka.

Sumber: Almanhaj

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Leave a Reply

Your email address will not be published.*
*
*