Disekitar kita di lingkungan media sosial kita, tentu kita banyak sekali melihat netizen yang memiliki tanggapan sinis dan negatif terhadap Arab. Sinisnya pandangan mereka terhadap Arab sama seperti pandangan mereka terhadap komunis. Benci dan ingin mengusirnya dari tanah Indonesia. Kebanyakan dari mereka berkata, bahwa budaya arab menggerus budaya asli Indonesia. Sementara mereka tidak sadar bahwa budaya barat telah menggerogoti budaya Indonesia lebih kronis dari yang bisa mereka bayangkan.
Bahkan sekelompok orang ada yang menolak syariat Islam seperti Jenggot, Celana Cingkrang, Cadar, Hijab dan banyak lagi, lantaran menganggap semua itu sebagai budaya arab. Mereka tidak tahu bahwa semua itu adalah syariat Islam, dan tidak termasuk dalam budaya arab. Sebaliknya, orang-orang Arab sebenarnya menjadikan syariat Islam sebagai budayanya.
Anehnya, di saat yang sama ada banyak sekali wanita Indonesia berpakaian seksi kebarat-baratan namun mereka seolah menutup mata terhadap hal itu dan mulut mereka pun bungkam diam dan membisu. Apakah karena gaya seksi kebarat-baratan itu terlihat menggugah birahi mereka dan tampak cocok / sesuai dengan nafsu duniawi mereka? Sehingga mereka tak pernah mengomentarinya?
Sebegitu bencinya kah mereka terhadap Arab sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa Al-quran yang di turunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala di turunkan dalam bahasa Arab? Apakah mereka juga berniat membuang Al-quran dari Indonesia? Atau ada kelompok tertentu yang sengaja menciptakan kebencian untuk mengubah Al-quran di Indonesia menjadi menggunakan bahasa Indonesia? Apakah mereka sadar bahwa ada banyak kata Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Arab? Apakah mereka juga berniat membuang kata-kata Arab Serapan yang sudah di bakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)?
Apapun itu, apakah cadar dan celana cingkrang itu termasuk budaya arab atau syariat Islam, tidak sepantasnya seorang muslim membenci Arab karena nabi terakhir diturunkan di tanah arab oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan rasul kita Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang keturunan arab yang lahir di suku Quraish. Lagi pula kemana lagi kita berhaji kalau bukan ke tanah Arab?
Sungguh mereka yang membenci orang Arab adalah orang-orang munafik. Hal ini disampaikan sendiri oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
حَدَّثَنَا شُجَاعُ بْنُ الْوَلِيدِ قَالَ ذَكَرَهُ قَابُوسُ بْنُ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا سَلْمَانُ لَا تُبْغِضْنِي فَتُفَارِقَ دِينَكَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ أُبْغِضُكَ وَبِكَ هَدَانَا اللَّهُ قَالَ تُبْغِضُ الْعَرَبَ فَتُبْغِضُنِيArtinya:
Telah bercerita kepada kami Syuja’ bin Al Walid berkata, disebutkan oleh Qabus bin Abu Dlabyan dari ayahnya dari Salman Al Farisi berkata: Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallambersabda kepadaku: “Hai Salman! Jangan benci aku sehingga kau akan meninggalkan agamamu.” Aku berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin aku membenci Tuan sementara berkat Tuan Allah memberi hidayah pada kami.” Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan kau benci bangsa arab sehingga kau akan membenciku.”– HR Ahmad No 22615
Dalam riwayat lain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ جَبِيرَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُبْغِضُ الْعَرَبَ إِلَّا مُنَافِقٌArtinya:
Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku Isma’il Abu Ma’mar Telah menceritakan kepada kami Isma’il Bin ‘Ayyasy dari Zaid Bin Jabirah dari Daud Bin Al Husain dari Ubaidillah Bin Abu Rafi’ dari Ali, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada orang yang membenci orang arab kecuali seorang munafik.”– HR Imam Ahmad no.580