Assunnah.ID

Media beramal jariyah dengan dakwah sunnah

Mengenai Penolakan Dakwah Ulama-ulama Sunnah (Mereka Juluki “Wahabi”), Siapa yang Memecah Belah? Ulama Sunnah atau yang Membuat Keributan?

Posted on

Ulama-ulama sunnah di Indonesia sering kali disebut atau dijuluki dengan ulama “Wahabi”. Ada banyak ulama-ulama sunnah yang dalam menyampaikan dakwahnya selalu mendapatkan penentangan dari kelompok-kelompok tertentu. Salah satunya, ustadz Khalid Basalamah.

Biasanya, mereka menuduh ulama sunnah sebagai “pemecah belah umat”. Poin inilah yang di jadikan alasan bagi mereka untuk membubarkan kajian ulama-ulama sunnah di daerah tertentu. Namun, apakah benar demikian?

Orang yang bijak, tentu mengerti siapa sebenarnya pihak yang memecah belah umat dengan pihak yang mempersatukan umat. Ini bisa ditentukan dengan menilai sendiri, siapa yang dakwahnya membawa kebenaran, yang dakwahnya membawa kedamaian, dan siapa yang dakwahnya menyejukkan lagi menenangkan.

Jika kalian bertabayyun, kalian bisa masuk ke channel Youtube ulama-ulama sunnah, sebut saja seperti Ust. Khalid Basalamah, Syafiq Riza Basalamah, Ust. Firanda Andirza, Ust. Abu Yahya Badrusalam, Ust Farhan abu Furaihan dan banyak ulama sunnah lainnya. Kalian akan menemukan video ceramah mereka begitu menenangkan hati, menyejukkan dan penuh kedamaian karena di latar belakangi oleh Kalallahu dan Kalarasul (Allah berfirman -red: Alquran- dan Rasul bersabda -red: hadits-).

Sebaliknya, jika kalian membuka video dakwah ulama-ulama yang menentang ulama-ulama sunnah (yang mereka juluki “Wahabi”), kalian akan melihat beberapa ceramah mereka, terutama untuk masalah-masalah hukum yang mereka berbeda pendapat (misalnya: hukum rokok, maulid, isra’ mi’raz, tahlilan dsb,) ulama-ulama yang menentang “Wahabi” ini cenderung lebih banyak menebar kebencian. Saya tidak perlu berbagi video di sini, kalian bisa bertabayyun sendiri dengan membuka dakwah-dakwah ustadz yang saya berikan di atas, lalu bandingkan dengan ulama-ulama lain (misalnya ulama-ulama NU).

Kembali kepada masalah “pemecah belah umat”, siapa sebenarnya yang memecah belah umat? Ulama-ulama sunnah, atau mereka yang membubarkan kajian sunnah? Karena menurut kelompok-kelompok yang sering membubarkan kajian sunnah ini, mereka selalu menggunakan kalimat “pemecah-belah umat” sebagai senjata untuk membubarkan kajian-kajian sunnah.

Tentu saja, bahkan anak SMP pun tahu siapa di antara dua dibawah ini yang memecah belah umat. Apakah:

  1. Ulama-ulama sunnah yang mengajak masyarakat kembali kepada kemurnian Islam yang berlandaskan Alquran dan Assunnah (hadits), atau…
  2. Kelompok yang membubarkan kajian dengan menggunakan kekerasan, membuat kerusuhan, menimbulkan keonaran dan membawa keributan di tengah-tengah umat.

Jangankan anak SMP, bahkan anak SD pun mungkin bisa menjawab dengan benar pertanyaan di atas.

Bagaimana Ulama Sunnah Menyikapi Kelompok Tertentu yang Menolak Dakwah Mereka?

Bagi mereka kelompok yang sudah berhasil membubarkan sebuah kajian sunnah, mereka mungkin merasa telah menang. Namun menariknya adalah, ulama sunnah yang memahami Alquran dan sunnah sendiri tidak pernah berkecil hati dengan penolakan itu. Bahkan mereka justru bersabar. Alasannya sederhana, karena mereka tau Al-quran dan Assunnah.

Mereka para ulama-ulama sunnah mengetahui, bahwa dalam menyampaikan kebenaran memang tidak mudah, ada jalan terjal yang menghadang di depan mereka. Dan mereka paham, bahwa Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam yang menjadi panutan mereka, juga pernah mengalami apa yang mereka alami saat ini. Bahkan lebih perih dari pada apa yang mereka rasakan saat ini.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam saat mendakwahkan Islam pada fase Mekah di tengah-tengah kaum Quraish, mendapatkan penolakan yang keras. Ia di lempari batu, dan pengikutnya saat itu di zalimi dengan cara di siksa dan di bunuh. Bahkan dari 13 tahun dakwah beliau di Mekkah, hanya sekitar 40 atau 120 orang saja yang masuk Islam (maaf, koreksi jika saya salah dalam jumlah tersebut.)

Dengan penolakan yang begitu keras kepada nabi, maka tidak heran jika ulama-ulama sunnah tidak mudah menyerah dengan penolakan tersebut. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan mereka jalan, kemudahan, dan kekuatan untuk menyampaikan kebenaran di tengah-tengah umat ini.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Leave a Reply

Your email address will not be published.*
*
*